Penyewa Kano Keluhkan Sepinya Kunjungan Wisatawan ke Pantai Sanur

Denpasar, IDN Times - Momen Umanis satu hari setelah Hari Raya Galungan biasanya dimanfaatkan umat Hindu di Bali untuk silaturahmi dan berlibur. Jika sejumlah mal dan beberapa tempat wisata di Bali ramai, maka pemandangan berbeda justru terlihat di Pantai Sanur, Denpasar. Selama Umanis Galungan, Pantai Sanur nampak sepi, tak seramai seperti biasanya, Kamis (25/7). Pengaruh cuacakah?
1. Usaha persewaan kano sepi

Sepinya kunjungan wisatawan tersebut dikeluhkan oleh pemilik jasa penyewaan kano di Pantai Sanur bernama Edi Yanto (44). Ia menyebut dalam dua hari terakhir kano yang disewakannya jarang ada yang menyewa. Ini terlihat ketika ketika IDN Times mengunjungi Pantai Sanur sekitar pukul 11.00 Wita. Dari pantauan di lapangan, tak banyak warga yang bermain di pantai.
"Sepi ini dua hari terakhir. Jarang yang datang," keluhnya, Kamis (25/7).
2. Pemilik kano memprediksi sepinya pengunjung karena cuaca buruk

Ia menduga sepinya pengunjung karena ombak yang terbilang tinggi dan cuaca tak bersahabat. Kondisi ini menurutnya telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Sebelumnya, dalam sehari ia bisa menyewakan kano lebih dari 10 kali. Namun kini hanya empat sampai lima kali kanonya disewa dalam sehari. Untuk sekali penyewaan, ia memasang tarif Rp20 ribu per kano.
"Ya, mungkin faktor ekonomi juga. Sekarang sudah agak sepi beda dengan dua tahun lalu," ungkapnya.
3. Jasa boat penyeberangan dari Sanur ke Nusa Penida tidak ada peningkatan

Selain persewaan kano, jasa boat penyeberangan di Pantai Sanur menuju Nusa Penida juga tidak ada peningkatan. Anggota Syahbandar Wilayah Kerja Sanur, I Nyoman Suarjana, mengatakan ada 18 kapal penyeberangan yang dipersiapkan untuk berangkat ke Nusa Penida. Pada hari ini jadwal penyeberangan tetap sama dan tidak ada penambahan.
"Tidak begitu banyak dan skedulnya tetap sama. Ada yang nyeberang tiga kali ada dua kali," kata dia di Pantai Sanur, Kamis (25/7).
4. Gelombang laut juga tidak terlalu tinggi

Ia menambahkan, ramai atau tidaknya terlihat dari jadwal penyeberangan tiap kapal yang biasanya bertambah. Meski begitu, menurut Suarjana, gelombang lautnya juga tidak terlalu tinggi. Masih di kisaran 0,5 meter hingga dua meter dengan angin yang terbilang kencang.
"Yang nyeberang campur ada domestik ada, wisatawan mancanegara juga. Kalau ombak tidak terlalu," katanya.