Pagar Tambang Dipasang di Devil's Tear, Turis Tetap Diminta Jaga Diri

Klungkung, IDN Times - Dinas Pariwisata Klungkung mulai melakukan pemasangan pagar pengaman di destinasi Devil's Tear, Nusa Lembongan. Pemasangan pagar ini dilakukan untuk mencegah kecelakaan yang kerap dialami wisatawan di destinasi tersebut.
Pagar pengaman yang dipasang berbahan tali tambang, yang panjangnya mencapai 180 meter.
1. Anggarkan Rp70 juta untuk pemasangan pagar

Pemasangan pagar pengaman ini mulai dikebut, setelah serangkaian kecelakaan yang kerap merenggut nyawa di destinasi tersebut. Pemasangan pagar pengaman ini dianggarkan Rp70 juta. Bahannya dari tali tambang dan kayu ulin. Dengan anggaran tersebut, panjang areal yang terpasangi pagar sekitar 180 meter.
"Pemasangan pagar sudah mulai dilakukan, Selasa (1/10). Diharapkan dapat selesai dipasang sebulan ke depan," ujar Kadis Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta, Kamis (3/10) kemarin.
2. Meski nanti terpasang, pemandu wisata diminta untuk ingatkan wisatawannya mengutamakan keselamatan diri

Meskipun sempat ada sorotan dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA Bali), dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali terkait kecelakaan di Devil's Tear, namun menurut Sukasta, kunjungan wisatawan tetap normal.
Meskipun demikian, Sukasta tetap meminta pemandu wisata tetap mengingatkan wisatawannya untuk mengutamakan keamanan dan keselamatan diri selama mengunjungi ke Devil's Tear.
"Dari dulu kami katakan, kami tidak diam dengan serangkaian kecelakaan yang dialami wisatawan di Devil's Tear. Kami berbenah, tapi harus berproses," jelas Sukasta.
3. Jangan berfoto terlalu dekat bibir tebing

Sukasta kembali menegaskan, pemandu harus tetap mengingatkan wisatawan untuk mengutamakan keamanan dan keselamatan saat berwisata ke Devil's Tear.
Menurutnya, pemasangan pagar ini tidak sepenuhnya menjamin keselamatan wisatawan. Tetapi tetap wisatawan harus mengindahkan keselamatan mereka, dengan tidak lagi memasuki titik-titik yang berbahaya. Misalnya, berfoto terlalu dekat dengan bibir tebing.
"Saya tetap pemandu dan wisatawan juga mengindahkan keselamatan mereka, dengan mengikuti papan peringatan yang sudah kami pasang. Karena kenyamanan dan keamanan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk saling mengingatkan," jelas Sukasta.














