Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kericuhan Mereda, Yasonna: Lapas Sorong Butuh Suplai Makanan Segera

IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Badung, IDN Times - Kericuhan Papua Barat yang terjadi lalu terus merembet. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) turut bergejolak. Massa demonstran diduga melakukan provokasi ke para narapidana yang menghuni Lapas Klas IIB Sorong, Senin (19/8). Mereka diketahui melempari gedung lapas sehingga membuat penghuni lapas terprovokasi. Hal itu dikonfirmasi oleh Kabag Humas Ditjen Pemasyarakatan, Ade Kuswanto melalui pesan pendek kepada IDN Times.

"Akhirnya, peristiwa itu memicu emosional para narapidana," kata Ade. 

Peristiwa itu berawal sekitar pukul 16:15 WIT. Massa melempar batu dari arah samping lapas. Napi merespons dengan melempar benda tumpul ke arah massa. Tetapi, napi malah ikut menyerang petugas lapas. Kericuhan di dalam lapas pun tidak terelakkan. 

"Sekitar pukul 17:00 WIT, ternyata ada yang menjebol tembok di bagian kanan lapas dan jendela bagian registrasi. Celah itu dimanfaatkan oleh warga binaan melarikan diri," kata dia lagi. Total ada 258 napi yang melarikan diri.

Akibat peristiwa itu, seorang petugas lapas mengalami luka. "Petugas lapas terluka karena menghalangi napi yang memaksa ke luar lapas," tutur dia. Namun situasi sudah mulai kondusif sejak pukul 19:00 WIT. Lalu bagaimana kondisinya sekarang?

1. Total 258 kabur. Lapas tersebut kini membutuhkan pasokan makanan, listrik dan air segera

ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, menyebut lapas itu kini membutuhkan segera makanan, listrik, dan air meski kondisi terakhir sudah berhasil ditangani oleh Tentara Nasional Indonesia Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Ia juga menjamin tidak akan merembet ke lapas lain.

"Sudah ditangani tapi khusus air dan listrik perlu, sangat segera, nanti Kanwil terus laporan kepada saya," kata dia saat ditemui wartawan dalam Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) V di Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Rabu (21/8).

2. Belum merinci jumlah tahanan yang sudah ditangkap usai melarikan diri

ilustrasi penjara
ilustrasi penjara

Yasonna masih belum merinci jumlah tahanan yang sudah ditangkap usai melarikan diri. Pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi dengan pihak Kanwilkumhan Papua.

"Belum, belum. Ini kita masih terus berkoordinasi kan," ujar Yasonna.

3. Bahan makanan jadi hal penting untuk segera disuplai ke dalam lapas

Ilustrasi penjara (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi penjara (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia menyebut, sebelumnya pihak dia sulit masuk ke dalam lapas karena jalan tertutup. Untuk itu penting untuk segera menyuplai bahan makanan ke dalam lapas.

"Yang memprihatinkan kita adalah bahan makanan untuk narapidana sulit untuk masuk ke dalam karena jalan tertutup, toko tertutup, tetapi Kakanwil sudah lapor ke saya bahwa mereka berusaha menangani," ujarnya.

"Air lampu mati jadi sekarang sedang ditangani betul apalagi khusus soal makanan, makanan ini cukup serius. Jadi kita kerja sama dengan polri agar bisa dibantu bisa masuk ke lapas. Kalau tidak, ini sangat berbahaya sekali," imbuhnya.

Share
Topics
Editorial Team
Imam Rosidin
EditorImam Rosidin
Follow Us

Latest News Bali

See More

artikel jatim republish to bali

09 Okt 2025, 18:59 WIBNews

Opinion bali

18 Jan 2024, 14:57 WIBNews

yuksksjsb

07 Sep 2023, 14:15 WIBNews

e3

27 Sep 2022, 14:25 WIBNews

bisnis dan keuangan

27 Sep 2022, 14:17 WIBNews