Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Info dari BMKG: Hati-hati Indonesia Selatan! Ada Gelombang Laut Tinggi

IDN Times/Irma Yudistirani
IDN Times/Irma Yudistirani

Denpasar, IDN Times – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis. Yaitu “91S” di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan “92S” di Laut Arafuru sebelah selatan. Berikut penjelasannya:

1.Bibit siklon tropis ini berdampak cuaca buruk dan gelombang laut di wilayah Indonesia bagian Selatan

IDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda
IDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda

Berdasarkan pantauan BMKG, dua bibit siklon ini berada dekat dengan wilayah Indonesia. Apa dampaknya? Deputi Bidang Meteorologi, R Mulyono Rahadi Prabowo, menjelaskan dampak yang dirasakan adalah kondisi cuaca maupun gelombang laut. Di mana diketahui bibit “91S” di Samudera Hindia lebih berpotensi meningkat menjadi siklon tropis, dibandingkan bibit “92S” di Laut Arafura.

2.Bali termasuk wilayah terdampak, yang akan merasakan intensitas hujan lebat dan angin kencang

Ilustrasi cuaca ekstrem. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Satu di antara wilayah yang merasakan dampak ini adalah Bali. Yaitu munculnya hujan intensitas sedang hingga lebat, serta angin kencang. Selain Bali, wilayah terdampak lainnya adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Juga peningkatan tinggi gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4,0 meter di perairan selatan Jawa Tengah, hingga selatan NTB, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga selatan NTB, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, perairan Pulau Sabu dan Pulau Rote, perairan utara NTT, Laut Flores, dan Perairan Kepulauan Kai-Aru.

3.Siklon ini biasa terjadi pada bulan November hingga April. Sehingga seluruh masyarakat wajib waspada

Foto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/12019)
Foto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/12019)

Bibit siklon tropis dengan sebutan “91S”, diperkirakan dalam satu hingga dua hari ke depan berpotensi tinggi menjadi siklon tropis. Namun akan bergerak ke selatan hingga barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia.

"Musim siklon tropis di Selatan Indonesia biasanya terjadi November sampai April. Bersamaan periode musim hujan di Indonesia, sehingga keberadaannya meningkatkan intensitas curah hujan dan kecepatan angina,” jelasnya melalui rilis, kemarin (5/1).

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us