Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sikapi Kerusuhan Papua, Cak Imin Ingin Indonesia Perkuat Kebersamaan

IDN Times/istimewa
IDN Times/istimewa

Badung, IDN Times - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat di Manokwari, Papua, Senin (19/8) pagi. Kebakaran diduga dibakar oleh massa demonstran karena motif aksi penanganan mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.

Wakil Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Muhaimin Iskandar, menanggapi kerusuhan di Papua, Senin (19/8). Menurutnya bangsa Indonesia harus mulai memperkuat lagi persatuan dan persaudaraan.

1. Kebersamaan dan toleransi di Indonesia menurun

IDN Times/Imam Rosidin
IDN Times/Imam Rosidin

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Ia menilai tingkat kebersamaan, maupun toleransi di Indonesia mulai menurun.

"Sungguh kita sangat bersedih, prihatin dan ini menyadarkan kepada kita, berarti tingkat kebersamaan, maupun toleransi kita mulai menurun. Persaudaraan, kekeluargaan kita agak rawan atau mengalami ancaman," kata dia saat meninjau lokasi Muktamar PKB V di Nusa Dua, Senin (19/8) sore.

2. Kita benar-benar harus perkuat kembali ikatan persaudaraan, dan kekeluargaan sesama warga bangsa

Dok. IDN Times/Istimewa
Dok. IDN Times/Istimewa

Untuk itu, ia meminta agar semua elemen bangsa kembali memperkuat ikatan persaudaraan. Sehingga peristiwa-peristiwa seperti di Papua tidak terulang lagi.

"Kita benar-benar harus perkuat kembali ikatan persaudaraan, kekeluargaan sesama warga bangsa. Saya prihatin. Ayo kita segera merajut kembali persatuan dan persaudaraan kita. Semua bangun solidaritas kembali," katanya.

3. Penyebab kericuhan mahasiswa Papua di Surabaya bukan soal pengusiran

IDN Times/Vanny El Rahman
IDN Times/Vanny El Rahman

Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS), Piter Frans Rumaseb, angkat bicara soal kerusuhan yang terjadi di asrama mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan dua hari belakangan. Penyebab kericuhan adalah dugaan pelanggaran hukum, bukan soal pengusiran mahasiswa Papua.

"Saya sebagai senior asrama Papua, kami menyampaikan apa yang dilakukan (oleh petugas) adalah penegakan hukum bukan pengusiran," kata Piter di AMP, Sabtu (17/8) lalu.

Disambung oleh Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simamarta, apa yang dilakukan aparat di AMP sebatas dugaan pelanggaran hukum terkait perusakan bendera merah putih.

"Jangan sampai ini menimbulkan isu di luar. Sama sekali tidak ada pengusiran. Faktanya bahwa kami lakukan upaya penegakan hukum terhadap bendera merah putih yang jatuh di got," katanya.

Sekitar 43 mahasiswa dibawa paksa ke Mapolrestabes setelah mereka tidak mau keluar asrama. Negosiasi kedua belah pihak tidak menemukan titik tengah. Polisi sempat membobol gerbang dan menembakkan gas air mata.

Mereka semua akan digali keterangannya soal pelanggaran hukum yang disangkakan kepada salah satu oknum mahasiswa Papua. "Kami Polrestabes Surabaya melakukan upaya penegakan hukum mencari pelaku lewat keterangan saksi maupun bukti yang ada," tambahnya.

Sementara itu Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat di Manokwari, Papua, dibakar hingga hangus, Senin (19/8) pagi. Kebakaran diduga dibakar oleh massa demonstran. Dugaan lain juga disebutkan, motif pembakaran buntut dari aksi penanganan mahasiswa Papua di Surabaya tersebut.

Share
Topics
Editorial Team
Imam Rosidin
EditorImam Rosidin
Follow Us

Latest News Bali

See More

artikel jatim republish to bali

09 Okt 2025, 18:59 WIBNews

Opinion bali

18 Jan 2024, 14:57 WIBNews

yuksksjsb

07 Sep 2023, 14:15 WIBNews

e3

27 Sep 2022, 14:25 WIBNews

bisnis dan keuangan

27 Sep 2022, 14:17 WIBNews