Saksi Ni Ketut Artini (55), mengaku pada Rabu (25/12) pukul 00.24 Wita, mendengar suara seperti guyuran air di atas seng. Tak berselang lama suara itu masuk ke dalam rumahnya, berbarengan dengan munculnya asap. Asap tersebut berasal dari rumah kakaknya, Wayan Mudiada, yang dihuni oleh kedua korban. Saksi diketahui tinggal di samping lokasi.
“Setelah keluar rumah saksi ini melihat api yang melambung tinggi berasal dari rumah kakaknya. Saksi tinggal di samping lokasi,” terang Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP I Made Pramasetia, Rabu (25/12).
Saksi dibantu saudaranya, Wayan Sudika (60), yang tinggal di seputaran TKP (Tempat Kejadian Perkara), lebih dulu menyelamatkan ibunya yang sedang sakit.
Masyarakat sekitar yang mengetahui kejadian tersebut, juga tidak berani melakukan tindakan apa pun. Karena api sudah membesar menghanguskan bangunan yang dihuni kedua korban. Satu-satunya barang yang bisa diselamatkan adalah satu unit kendaraan Toyota Rush milik pelapor yang terparkir di garasi TKP.
Diperkirakan sumber api berasal dari kompor listrik yang dipakai memasak sehari-hari oleh korban Hendrikus.