Denpasar, IDN Times - Ledakan bom bunuh diri terjadi di kantin Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan pada pukul 08.45 WIB, Rabu (13/11). Dari hasil sidik jari yang ditemukan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System, pelaku bom bunuh diri tersebut berinisial RMN (24). RMN sendiri berstatus pelajar atau mahasiswa.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan istri pelaku bom bunuh diri berinisial DA juga ikut diamankan oleh polisi. Dari pemeriksaan, diketahui DA pernah berkomunikasi dengan napi di Lapas Medan soal rencana aksi teror di Bali.
“DA cukup aktif di media sosial dan secara fisik sudah pernah berkomunikasi lewat Facebook atas nama I, yang saat ini I sedang menjalani proses hukuman di lapas klas 2 wanita, yang ada di Medan. Dan di dalam jejaring komunikasi media sosialnya mereka merencanakan aksi terorisme di Bali. Itu lagi didalami dan dikembangkan,” kata Dedi di Mako Brimob Depok, Kamis (14/11).
Namun kabar ini justru dibantah oleh pihak Polda Bali. Kapolda Bali, Irjen Petrus Reinhard Golose, bahkan mengklarifikasi pemberitaan tentang istri pelaku bom Medan yang merencanakan aksi teror di Bali. Golose menyatakan pemberitaan tersebut hoaks! Berikut ini pernyataannya: