Instagram.com/baliairport
Gatra juga menjelaskan, bahwa Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan sudah memerintahkan para personel polisi, TNI, dan desa adat bergerak agar tidak sampai kecolongan untuk ketiga kalinya di Bali.
"Jadi sekali lagi, imbauan masyarakat jangan berpikir polisi itu hanya sendiri. Jadi kita harus dibantu oleh TNI dan juga pengamanan oleh instansi dan juga dari (Desa) adat. Ini dari adat juga sangat berperan sekarang. Kita tidak boleh kecolongan lagi, karena kita sudah dua kali ini dan ini pelajaran khususnya di Bali," ujarnya.
Wilayah-wilayah yang diatensi khususnya di Denpasar adalah objek vital seperti pelabuhan, bandara, objek wisata, mal, dan lainnya. "Kita tidak tahu di mana itu bisa terjadi. Makanya mari kita sepakati, bahwa kejahatan akan terjadi karena ada peluang sehingga niat akan muncul," jelas Gatra.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, menjelaskan dua terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Jembrana berbaiat kepada pimpinan kelompok radikal Islam Irak dan Syam (ISIS), Abu Bakar Al Baghdadi. Terduga berinisial AT mempunyai hubungan dekat dengan Abu Rara yang merupakan tersangka penyerang Menkopolhukam Wiranto di Banten,. Ia disebut berada dalam satu grup WhatsApp yang diberi nama "Menanti Al Mahdi", serta mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan amaliyah.
"Terduga AT sudah menyiapkan panah, airsoft gun dan sangkur yang diduga bertujuan untuk amaliyah di wilayah Bali," ujar Hengky.