Badung, IDN Times – Tak lama lagi seluruh masyarakat dunia akan sibuk mempersiapkan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tak terkecuali di Bali. Pulau yang selalu menjadi pilihan untuk liburan para wisatawan ini juga sibuk berbenah. Mulai dari restoran, tempat wisata, hingga penginapan pasti sibuk mendekorasi dan menawarkan harga khusus menjelang Nataru.
Terlepas dari itu, kabarnya fenomena perang tarif penginapan juga terjadi di Bali, tak mengenal low season, high season, dan peak season. Kabar ini bahkan diucapkan oleh Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Bali, Ketut Ardana. Menurutnya, perang harga antara pengusaha pariwisata dan praktik negatif ini menurutnya telah lama berjalan. Tapi benarkah situasinya seperti itu? Berikut ini hasil wawancara IDN Times dengan para penyedia akomodasi penginapan di Bali:
