Denpasar, IDN Times – Ada kabar delapan ekor babi milik peternak babi di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Pesanggaran mati mendadak di Denpasar, pada Rabu (11/12), melalui pesan WhatsApp. Apalagi informasi kematian babi itu disebut-sebut karena virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi. Namun kabar tersebut ditegaskan sebagai hoaks.
“Babi mati disebabkan oleh ASF itu kan hoaks ya, tidak ada. Sudah kami investigasi. Sama yang ada Pak Lolo itu sebulan yang lalu, kurang tahu jumlah yang mati. Karena jumlah babinya 70 ekor dijual. Cuma mati dia gak mau jawab. Ini kami investigasi lapangan cuma sudah sebulan yang lalu. Kalau sebulan yang lalu dikumpulkan semua (Babi) kan bisa banyak,” terang Kepala Dinas Pertanian Denpasar, Gede Ambara Putra, Rabu (11/12).
