Ibu & Dua Anak di Karangasem Digigit Anjing Peliharaan, Awas Rabies!

Karangasem, IDN Times - Seorang ibu dan dua anaknya harus menjalani perawatan setelah digigit anjing rabies di Lingkungan Susuan, Karangasem. Bukan anjing liar yang menggigitnya. Melainkan anjing peliharaannya sendiri.
1. Sebelum menggigit majikannya, anjing tersebut keluar seharian

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Karangaem, Made Ari Susanta, membenarkan adanya kasus tersebut. Korbannya sendiri bernama Devana dan Devano yang digigit pada tanggal 24 Februari, sedangkan sang ibu bernama Desi digigit tanggal 25 Februari.
Ketiganya digigit oleh anjing yang sama. Awalnya, anjing tersebut keluar rumah seharian. Saat balik ke rumahnya, anjing itu menggigit majikannya. Setelah diperiksa, anjingnya positif terjangkit rabies.
2. Kasus rabies di Karangasem terbilang tinggi

Ari Susanta melanjutkan, pihaknya telah menangani ketiga korban tersebut dengan memberikan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Dari data yang ia miliki sejak awal tahun hingga kejadian ini, sudah ada 12 kasus rabies yang terjadi di Karangasem.
"Anjingnya memang positif rabies dan sudah kita tangani. Korban sudah mendapat penanganan VAR. Iya memang terbilang tinggi kasus rabies di Karangasem jika lihat datanya," katanya.
3. Kebiasaan masyarakat Karangasem melepasliarkan anjing, jadi pemicu tingginya kasus rabies

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus rabies di Karangasem tinggi. Pertama, perpindahan anjing dari daerah lain yang tak terlaporkan. Ia mencontohkan, seorang warga mendapatkan anjing dari luar daerah dan dibawa pulang. Namun anjing tersebut belum sempat divaksin. Khawatirnya, anjing yang dibawa itu terjangkit rabies.
Kedua, perilaku masyarakat membuang anjing yang sudah tak diinginkan. Biasanya mereka membuang anjing ke pinggiran sungai, pantai, atau dilepaskan ke pembuangan sampah.
"Faktor di atas juga yang membuat petugas kewalahan. Kendala kita juga saat melaksanakan vaksinasi dengan petugas untuk menyisir daerah-daerah sasaran kita. Dengan perilaku masyarakat melepasliarkan, membuat kami kesulitan menangkap dan memvaksinasinya," jelasnya.
4. Pertengahan Maret akan melakukan vaksinasi secara massal

Ia menambahkan, pertengahan Maret mendatang pihaknya akan melakukan vaksinasi secara massal. Estimasi populasi anjing di Karangasem yang akan divaksinasi berjumlah 50.018 ekor.
Untuk mengurangi kasus rabies ini, pihaknya juga akan sosialiasi kepada masyarakat melalui berbagai media. Harapannya untuk merancang publik awarness kepada masyarakat agar lebih waspada, dan membantu kelancaran vaksinasi massal anjing miliknya.
"Ini untuk mempermudah petugas dalam melaksanakan vaksinasi sesuai dengan populasi yang ada," jelasnya.
Solusi lain yang ditawarkan adalah mendorong desa adat menerbitkan perarem. Isinya bisa dengan melarang warga melepasliarkan anjing miliknya. Jika melanggar akan dikenakan sanksi adat.
"Contohnya di Desa Tegal Linggah yang mana sudah punya perarem," imbuhnya.














