Himpaudi Pusat Apresiasi Program Pemkab Klungkung "1 Desa 1 TK Negeri"
Klungkung, IDN Times - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, didampingi Bunda Paud Kabupaten Klungkung, Ayu Suwirta, menerima Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Pusat dan Himpaudi Provinsi Bali di ruang Bupati Klungkung pada Jumat (4/10).
Ketua Himpaudi Provinsi Bali, Nyoman Sarjan, menyampaikan kunjungan ini sebagai silaturahmi dan ingin meminta masukan terkait rencana Himpaudi Provinsi Bali membuat Koperasi Sehat Bali Sejahtera untuk Paud yang ada di Bali.
Sementara Pengurus Pusat Himpaudi, Bunda Ana, menyampaikan Himpaudi merupakan organisasi profesi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu dari para pendidik.
Apalagi terkait program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, yakni Training of Trainers Workshop Guru Kreatif untuk guru Paud yang dilaksanakan pada 17-19 Oktober 2019.
Terkait workshop, Bupati Suwirta akan menugaskan Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung untuk mengikuti workshop tersebut.
"Untuk meningkatkan kualitas Paud diperlukan komitmen pemerintah dan mengetahui permasalahan yang terjadi pada Paud yang ada di wilayahnya serta menangani permasalahan tersebut dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
1. Program Satu Desa Satu TK Negeri sudah terlaksana
Bupati Suwirta mengungkapkan, Pemkab Klungkung memiliki satu program terkait Pendidikan Anak Usia Dini. Yakni Satu Desa Satu TK Negeri, yang sudah terlaksana dibeberapa desa.
"Namun tidak semua desa akan memiliki satu TK Negeri, hal tersebut tergantung dari luas wilayah dari desa tersebut," ujar Suwirta.
2. Suwirta menyambut baik keinginan Himpaudi Provinsi untuk membentuk koperasi
Bupati Suwirta juga menyambut baik keinginan Himpaudi Provinsi untuk membentuk koperasi guna menaungi Paud di Provinsi Bali. Dirinya berharap agar koperasi yang didirikan dapat bermanfaat bagi anggotanya.
3. Pengurus Pusat Himpaudi apresiasi program Bupati Klungkung
Pada kesempatan ini Bunda Ana mengapresiasi program yang dibuat oleh Bupati Klungkung. Karena di Indonesia belum ada program Satu Desa Satu TK Negeri.
"Saya mengapresiasi program Satu Desa Satu TK Negeri karena dengan membuat kebijakan seperti itu dapat merangkul Paud dan TK di desa menjadi satu kesatuan dalam TK Negeri," ungkapnya.
