Made Aristya Kerta Setiawan, Juru Bicara #BaliTidakDiam, menilai poster itu tidak terlalu sarkasme dan masih wajar.
"Iya sih, karena kan harusnya rektor tidak jauh mengambil dari Tri Darma Perguruan tinggi. Ketika mahasiswa melakukan kegiatan untuk sosial, malah seperti itu. Padahal soal poster itu tidak terlalu sarkas, masih yang wajar-wajar saja," kata Setiawan saat dihubungi via telepon, Senin (30/9) malam.
Setiawan juga mengaku tidak kaget dan menilainya wajar jika ada pemanggilan mahasiswi oleh pihak Rektorat. Karena menurutnya, setiap mahasiswa melakukan gerakan, selalu yang dicari adalah kesalahannya.
"Kalau dari kami sih menganggap itu hal yang wajarlah. Ketika mahasiswa melakukan pergerakan selalu dicari kesalahannya, kan begitu. Mungkin mereka menganggap ini akan selesai tapi kita tidak akan selesai. Malah dengan seperti itu kita ingin lebih melawan," ungkapnya.
Pihaknya akan terus mendampingi mahasiswi tersebut sampai permasalahannya tuntas. "Iya sudah dikontak oleh kawan-kawan sudah didampingi (Mahasiswi), iya pasti kita dampingi sampai tuntas," ungkapnya.
Setiawan menyayangkan dengan adanya pemanggilan tersebut. Karena dengan begitu, para mahasiswa yang ikut aksi damai jumlahnya turun drastis. Ia mengimbau pada kawan-kawan seperjuangannya untuk tetap semangat.
"Iya menyayangkan. Bisa dibilang begitu sih karena cukup drastis berkurang semenjak ada hal-hal seperti ini. Teman-teman tetap semangat saja, apa yang teman-teman perjuangkan tidak salah," ujar Setiawan.