2 Ribu Penumpang Domestik di Bandara Ngurah Rai Kena Dampak Kebakaran

Ia mengungkapkan, kebakaran itu membuat 19 penerbangan domestik mengalami penundaan. Rinciannya:

• Lion Air 4 penerbangan
• Garuda Indonesia 5 penerbangan
• NAM Air 2 penerbangan
• Batik Air 2 penerbangan
• Wings Air 1 penerbangan
• Air Asia 1 penerbangan
• Citilink 3 penerbangan
• Sriwijaya Air 1 penerbangan.

Dari 19 penerbangan tersebut, jumlah penumpangnya diperkirakan dua ribu orang. Pada pukul 22.20 Wita, sebanyak 10 penerbangan sudah diberangkatkan. Sisanya hingga kini masih menunggu. Rentan waktu penundaan 19 penerbangan tersebut mulai dari 30 menit hingga 1,5 jam.

"Nah jadi dari lima maskapai menggunakan kurang lebih 19 jadwal penerbangan. Selisih penundaan berkisar 30 menit sampai 1,5 jam. Jadi masih bisa dikendalikan," kata dia, Jumat (19/4) malam.

Ia menjelaskan, dampak penundaan tersebut tidak sampai membuat pesawat lain melakukan divert atau mendarat di bandara lain. Selain itu, di terminal internasional dan kedatangan domestik tidak mengalami gangguan.

"Murni yang terhambat di sini adalah proses keberangkatan di domestik dan internasional tak ada gangguan," ucapnya.

Untuk akomodir operasional keberangkatan besok, pihaknya akan melakukan penyekatan di samping lokasi yang kebakaran. Sehingga penumpang-penumpang yang melakukan check in atau berproses untuk keberangkatan tak terganggu dan menyaksikan TKP yang sedang diperbaiki.

"Kami telah pastikan tim teknis kami dan tim safety bahwa terminal domestik bisa dimasuki. Kami secara terpadu bersama institusi yang ada masuk. Kami optimis bahwa kondisi tersebut bisa diatasi malam ini. Besok pagi terminal domestik bisa dioperasikan," katanya optimis.

Untuk saat ini, penumpang pesawat domestik baik Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, Nam Air dan Lion Air Grup dapat menggunakan Counter Check in Island E Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Para penumpang akan diarahkan oleh petugas melalui jalur connecting yang melewati Hotel Novotel menuju boarding gate. Secara umum, kejadian ini tidak mengganggu aktivitas operasional di Bandara Ngurah Rai.

Untuk selanjutnya, pihaknya akan mengevaluasi pos listrik dan Air Handling Unit (AHU) atau sistem tata udara. Pasalnya, belum lama ini listrik di terminal keberangkatan internasional juga mengalami shut down. Penyebabnya juga berasal dari unit tersebut.

"Kami juga pernah shut down listrik di terminal internasional. Ini dampaknya luar biasa. Kami bisa petik pelajaran, ternyata aliran tidak di PLN. Kejadian ini juga tentunya tak terkait dengan aliran listrik yang masuk. Insiden di pos listrik atau AHU. Kami miliki SOP secara rutin untuk pemeliharaan tapi kami akan perhatikan ini," jelasnya.