Esemka Bima dan pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Desa Demangan, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9) lalu. Meski produksi mobil ini didengungkan buatan Tiongkok, nyatanya komponen Esemka berasal dari perusahaan dalam negeri.
Melansir dari Antara, Eddy Wirajaya, Presiden Direktur PT Esemka, membeberkan beberapa produsen komponen lokal turut membantu dalam proses pembuatan mobil Esemka. Sebut saja PT Cikarang Perkasa Manufacturing yang berdomisili di Lippo Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan ini sebagai pemasok komponen blok mesin dan blok transmisi mobil, terutama untuk produksi Esemka Bima.
Selain Esemka, perusahaan ini juga cukup terkenal sebagai pemasok komponen otomotif Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk produsen otomotif Suzuki, Isuzu, Mitsubishi, dan General Motors. Kedua adalah PT Cikarang Perkasa yang juga memproduksi suku cadang presisi tinggi untuk Toyota, Honda, dan Yamaha. Ketika ikut terlibat dalam proyek Esemka ini, maka sudah tidak diragukan lagi reputasinya. Untuk perusahaan lainnya, bisa kamu baca selengkapnya di sini.
Jauh sebelum Esemka ini ada, di era 1990-an, Indonesia pernah membuat mobil nasional (Mobnas) yang bisa bersaing di kancah internasional. Seperti yang diungkapkan oleh Narifi Ahmad Farahan, seorang pencinta otomotif, di kanal YouTube Celotehan Empat Roda (C4R). Farahan, sebagai founder C4R, membahas mobil Maleo rancangan Bacharuddin Jusuf Habibie, seorang putra bangsa yang meninggal di usia 83 tahun, Rabu (11/9) lalu.
Singkat cerita, Maleo milik BJ Habibie ini tergolong canggih di masanya. Rasa Eropa tapi tenaga mesin yang dipakai layaknya RX King. Bagaimana bisa? Berikut ini uraian lengkapnya: