Jadwal Odalan Umat Hindu Bulan Juli 2019 di Seluruh Indonesia

08 Jul 2019, 12:10 WIB

Umat Hindu di Bali setiap harinya mengingatkan diri untuk selalu bersyukur. Kebiasaan yang berkembang sejak turun temurun, ucapan syukur tersebut sering diimplementasikan dalam melaksanakan persembahyangan dan upacara. Tidak semua upacara dilaksanakan secara besar. Sebaliknya, ada upacara yang dilaksanakan dengan sederhana.

Upacara dan persembahyangan yang dilakukan di Bali biasanya ada yang harian, mingguan, bulanan, enam bulanan, hingga tahunan. Hari raya Hindu di Bali dibagi berdasarkan sistem wuku yakni setiap 210 hari sekali dan berdasarkan sasih yakni perhitungan bulan.

Selama bulan Juli 2019, ada beberapa hari raya yang dilaksanakan umat Hindu di Bali. Hari raya yang berdasarkan wuku antara lain Buda Wage Warigadean, Anggara Kasih Julungwangi, Sugihan Jawa, Buda Kliwon Dungulan (Galungan), Umanis Galungan. Sedangkan hari raya berdasarkan sasih yakni hari raya Tilem Sasih Sadha, Purnama Sasih Kasa, dan Tilem Sasih Kasa.

Berikut daftar odalan, baik di pura maupun merajan yang dirangkum IDN Times Bali dari beberapa sumber:

1.Buda Wage Warigadean (3 Juli 2019)

IDN Times/Diantari Putri

Buda Wage Warigadean datang setiap 6 bulan (kalender Bali) sekali atau 7 bulan kalender masehi. Jika ditelisik pertemuan Saptawara (Buda) dan Pancawara (Wage atau Cemeng), menurut lontar Sundarigama pada hari tersebut yoga dari Bhatara Manik Galih menurunkan Sang Hyang Omkara Amerta atau inti atau hakikat kehidupan ke dunia.

Untuk bisa memahami hakikat kehidupan, pada waktu yang baik ini manusia diharapkan belajar mengendalikan sifat-sifat kenafsuan, agar terwujud hakikat kesucian pikiran. Pada rahina Buda Wage Warigadean terdapat odalan di sejumlah pura dan merajan di Bali, di antaranya:

Pura Kepisah Sumerta Denpasar
Pura Pasek Gelgel di Gerih Abiansemal Badung
Pura Puncaksari di Penarukan Peninjoan Bangli
Pura Bangun Sakti Besakih
Pura Antegsari, Banjar Dangin Pangkung, Kaba-Kaba, Kediri, Tabanan
Pura Pesimpangan Batur Pande, Banjar Dangin Pangkung, Kaba-Kaba, Kediri, Tabanan.

2.Anggara Kasih Julungwangi (9 Juli 2019)

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Imam Rosidin)

Dalam lontar Sundarigama, konon disebutkan bahwa pada saat Anggara Kasih adalah waktu yang tepat untuk mewujudkan cinta kasih terhadap sang diri (pangasihinin anggasariranta). Pada hari suci ini cocok pembersihan diri dengan jalan perenungan suci.

Anggara Kasih Julungwangi juga disebut Anggar Kasih Penguduhan yang bertujuan untuk memulai mengadakan pembersihan pada tiap-tiap Parahyangan (tempat-tempat suci) dalam rangka menyambut hari raya Galungan. Adapun pura dan merajan yang merayakan odalan pada saat Anggara Kasih Julungwangi yakni:

Pura Tirtaharum Tegalwangi Bangli
Pura Beratan, Baturiti, Tabanan
Pura Watu Klotok, Klungkung
Pura Pasek Tohjiwa di Wanasari Tabanan
Pura Pasek Tangguntiti Jakatebel Tabanan
Pura Pasek Bendesa Sangsit Buleleng
Pura Dalem Waturenggong Taro Kaja, Tegalalang, Gianyar
Pura Ibu (Pura Kaja) Wanasari Selemadeg Tabanan
Pura Pasek Gelgel Tulikup, Gianyar
Pura Manik Bingin Sidemen, Karangasem
Merajan Agung Griya Taman Urat Mara, Banjar Tembau, Desa Marga, Tabanan.

3. Purnama Sasih Kasa (16 Juli 2019)

IDN Times/Irma Yudistirani

Perayaan bulan purnama dilakukan saat bulan penuh (bulat sempurna). Umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Candra dan Sang Hyang Ketu sebagai dewa kecemerlangan. Perayaan Purnama digunakan oleh umat Hindu untuk memohon cahaya suci, kesempurnaan, berkah dan karunia.

Purnama Sasih Kasa berarti bulan purnama sudah masuk bulan Pertama menurut perhitungan kalender Caka Bali. Ini dia beberapa piodalan yang digelar tepat saat Purnama Sasih Kasa:

Aci-aci Penaung Taluh di Penataran Agung Besakih
Pura Tirta di Besakih
Pura Purnama di Cemenggaon Sukawati
Pura Jagatnatha di Kota Singaraja
Pura Dang Hyang Tulus Dewa Desa Apuan-Susut-Bangli
Pura Agung Pasek Gelgel Gobleg-Banjar Buleleng
Pura Desa, Pura Puseh di Batur Kintamani
Pura Asah (Alas Harum) Dusun Batur Kintamani
Pura Dalem Kedewatan di Celuk-Sukawati
Pura Pengubengan di Besakih
Pura Penataran Agung Sukawati
Pura Bukit Mentik Gunung Lebah-Batur Kintamani
Merajan Agung Puser Jagat Meranting Batu Kanding-Nusa Penida
Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, Pemogan, Denpasar
Pura Nuansa Udayana, Kori Nuansa Jimbaran
Pura Tianyar, Pikat, Dawan Klungkung
Pura Ponjok Batu, Tejakula, Buleleng
Pura Siwa Muka Bulakan, Desa Gobleg, Buleleng
Pura Gunung Kuripan di Lombok
Pura Jagatdhita Selong-Lombok Timur
Pura Agung Mandara Giri Gunung Semeru-Lumajang Jawa Timur
Pura Luhur Giri Arjuna Desa Junggo Tulung Rejo, Bumi Aji Kota Batu, Malang
Pura Amrta Jati Kompleks ALRI Pangkalan Jati Cinere Jakarta Selatan
Pura Panca Tirta Sido Luhur, Bakauheni, Lampung Selatan.

4. Sugihan Jawa (18 Juli 2019)

IDN Times/Imam Rosidin

Sugihan Jawa dilaksanakan pada Kamis Wage Wuku Sungsang, 6 hari sebelum Hari Raya Galungan. Sugihan berasal dari kata Sugi yang berarti membersihkan. Sedangkan Jawa asal katanya adalah Jaba yang berarti di luar. Jadi Sugihan Jawa berarti pembersihan di luar diri manusia, yaitu alam semesta itu sendiri.

Maksud dari Sugihan Jawa ini adalah pembersihan Bhuana Agung atau alam semesta, baik sekala maupun niskala. Sugihan Jawa dilakukan dengan membersihkan alam lingkungan, baik pura, tempat tinggal, dan peralatan upacara di masing-masing tempat suci. Sementara itu, Sugihan Bali dilaksanakan sehari setelah hari Sugihan Jawa. Sugihan Bali bermakna pembersihan dalam diri. Bisa dengan memohon tirta pembersihan atau melukat.

Berikut odalan di sejumlah pura dan merajan saat Sugihan Jawa:

Pura Kawitan Tangkas Kori Agung di Desa Tangkas Klungkung
Pura Siang Kangin Tampuagan Tembuku Bangli
Odalan Ida Ratu Mas di Penataran Agung Besakih
Merajan Pasek Gelgel Petemon
Merajan Pasek Gelgel Melinggih
Odalan Ida Bhatara Bang Tulus Dewa Besakih.

5. Galungan (24 Juli 2019)

bisma-eight.com

Hari raya suci Galungan bermakna merayakan kemenangan kebajikan (dharma) melawan kebatilan (adharma). Pada zaman sekarang, bukan berarti kita harus berperang secara fisik untuk memaknai hari raya ini. Yang perlu dilakukan adalah ‘memenangkan diri’ dari segala ego buruk. Belajar mengendalikan diri adalah upaya untuk memaknai Hari Raya Galungan, sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

Di Bali bahkan Indonesia, Hari Raya Galungan dirayakan secara serentak. Semua desa adat di Bali sudah pasti melakukan persembahyangan keliling di semua pura yang ada di desanya. Termasuk juga beberapa odalan yang khusus dilaksanakan saat Galungan, seperti:

Pura Wakika di Kupang, NTT
Pura Agung Girinatha Sumbawa Besar, NTB
Pura Dukuh Sakti di Dukuh Kediri-Tabanan
Pura Atambuananta-Kutamba NTT. Pura Webananta Kupang, NTT
Pura Giripati Mulawarman Pontianak
Pura Mustika Dharma di Cijantung I Jakarta Timur
Pura Mustika Dharma Kompleks Kopassus Cijantung Jakarta Timur.

6. Umanis Galungan (25 Juli 2019)

IDN Times/Rehuel Willy Aditama

Masih dalam rangkaian Hari Raya Galungan, sehari setelah Galungan dimanfaatkan untuk saling mengunjungi sanak saudara atau tempat rekreasi. Ini untuk memulai langkah baru yang lebih baik. Jika misal memiliki masalah sebelumnya, maka saat Umanis Galungan ini digunakan untuk bermaaf-maafan.

Di beberapa daerah di Bali, anak-anak akan melakukan tradisi ngelawang pada Umanis Galungan, yang diyakini dapat mengusir segala aura negatif dan mendatangkan aura positif. Pada saat Umanis Galungan, ada juga beberapa pura dan merajan yang melaksanakan odalan, di antaranya: